Niblle adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 4 bit sering juga disebut dengan setengah byte. Mengingat satu digit bilangan heksadesimal terdiri dari 4 bit bilangan biner maka satu digit bilangan heksadesimal bisa di simpan dalam satu niblle dan dua digit heksadesimal disimpan dalam satu byte. Walau demikian istilah niblle saat ini jarang digunakan . Istilah lain yang sering digunakan adalah Word. Satu word terdiri dari beberapa byte. Jumlah bayte dalam satu word berbeda-beda, ditentukan oleh perancang sistem.
Pertama saya sudah menjelaskan tentang Mengenal sistem bilangan oktal, biner, desimal, dan heksadesimal . Kemudian dilanjutkan ke pembahas...
Pengertian Byte, Niblle
Pertama saya sudah menjelaskan
tentang Mengenal sistem bilangan oktal, biner,
desimal, dan heksadesimal. Kemudian
dilanjutkan ke pembahasan cara mengonversi antar basis
bilangan, Dan sekarang saya akan membahas tentang Pengertian
byte, niblle dan Estimasi Satuan Ukuran.
Oke, langsung saja ke topik
pembahasan :).
Apakah
BYTE, NIBLLE itu???
Bit (binary digit) adalah
satuan bilangan biner yang paling sederhana. Dalam merepresentasikan
data bilangan biner biasa digunakan satuan yang lebih besar yaitu
byte. Byte adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 8
bilangan biner (bit). Ukuran data yang disimpan dalam komputer
biasanya menggunakan byte bukan bit.
Niblle adalah satu grup bilangan yang terdiri dari 4 bit sering juga disebut dengan setengah byte. Mengingat satu digit bilangan heksadesimal terdiri dari 4 bit bilangan biner maka satu digit bilangan heksadesimal bisa di simpan dalam satu niblle dan dua digit heksadesimal disimpan dalam satu byte. Walau demikian istilah niblle saat ini jarang digunakan . Istilah lain yang sering digunakan adalah Word. Satu word terdiri dari beberapa byte. Jumlah bayte dalam satu word berbeda-beda, ditentukan oleh perancang sistem.
Dalam
satu grup bilangan, posisi bit yang berbeda diujung paling kanan
disebut bit yang kurang berarti (least
significant bit, lsb) dan
bit yang berada pada urutan terahkir paling kiri disebut sebagai bit
paling berarti (most
significant bit, msb). Dalam
sebuah word yang terdiri dari beberapa byte berlaku juga istilah byte
yang kurang berarti (least
significant bit, LSB) untuk
byte yang posisinya paling kanan dan byte paling berarti (most
significant bit, MSB) untuk
byte paling kiri. Di sini dibedakan dengan huruf b untuk bit dan B
untuk byte.
Estimasi
Satuan Ukuran
Ukuran yang digunakan dalam
menghitung data komputer menggunakan istilah yang sama dengan ukuran
dunia nyata seperti istilah kilo, mega, dan giga. Bukan tanpa alsan
penggunakan istilah-istilah tersebut. Terdapat kesesuaian walaupun
tidak sama persis antara istilah-istilah yang digunsksn dalam
komputer dengan istilah-istilah dalam dunia nyata. Kesetaraan istilah
dalam satuan komputer dengan dunia nyata sebagai berikut untuk satuan
1 kilo dalam dunia nyata bisa untuk menunjukan kelipatan 1000 dari
satuannya.
Dalam
dunia komputer satua 1 kilo adalah 2 = 1024 = 10 ( 1000 ). Disini
terlihat bahwa iatilah 1 kilo dalam komputer (1024) mendekati nilai
1000 yaitu istilah 1 kilo dalam dunia nyata. Istilah kilo ( bahasa
yunani untuk seribu) dalam komputer menujukan nilai 2. Misal, 2 byte
adalah 1 kilo (1KB).
Begitu juga, mega (juta)
menujukan 2 = 10, dan giga (milyar)
menujukan 2 = 10. Terdapat kesetaraan antara istilah yang digunakan
dalam dunia komputer dengan dunia nyata. Dapat dijadikan sebagai
estimasi besarnya data.
Contoh
:
Estimasikan
nilai 2 tanpa menghitung
Solusi:
pisahkan kelipatan eksponen
kelipatan sepuluh dan sisanya. Dalam hal ini
2 = 2 x 2 dimana 2 = 1 juta
dan 2 = 8
2 = 8 juta
Secara real 2 = 8.388.608,
angka 8 juta cukup dekat dengan angka realnya.
Mudah
kan :). Sedikit penjelasan untuk byte niblle dan
Estimasi Satuan Ukuran ini
paling penting bagi rekan-rekan yang ingin mengetahui
komponen-komponen dalam komputer kalian.
Semoga
bermanfaat dan memberikan gambaran untuk kalian yang masih duduk di
Universitas
yang mengambil jurusan Organisasi dan Arsitektur Komputer, Embedded
System, Microcontroller, Pemodelan
Perangkat Keras, dan anak SMK yang mengambil jurusan TKJ (Teknik
Komputer Jaringan).
Konversi sistem bilangan adalah proses pengubahan bilangan dari satu sistem bilangan ke sistem bilanan yang lain. Bilangan desimal biasan...
Cara Mengonversi Antarbasis Bilangan
Konversi sistem bilangan adalah proses pengubahan bilangan dari satu sistem bilangan ke sistem bilanan yang lain. Bilangan desimal biasanya dijadikan bilangan antara untuk konversi antar sistem bilangan yang lain.
Contoh :
Konversikan bilangan 1DC
menjadi bilangan biner dan desimal !
Solusi:
Konversi dari heksadesimal ke
dalam bilangan biner cukup mudah, yaitu dengan mengganti satu
bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner 4 bit.
1 diubah ke dalam bilangan
biner 4 bit menjadi 0001 (harus 4 bit)
D diubah ke dalam bilangan
biner 4 bit menjadi 1101 (harus 4 bit)
C diubah ke dalam bilangan
biner 4 bit menjadi 1100 (harus 4 bit)
Konversi heksadesimal 1DC ke
dalam bilangan biner menjadi 0001 1101 1100= 000111011100
Konversi Heksadesimal ke dalam
Biner
Proses konversi dari bilangan
heksadesimal ke dalam bilangan desimal adalah dengan menghitung
secara aritmetik dengan basis 16.
1DC = (1 x 16) + (D x 16) +
(C x 16)
= (1 x 256) + (D x 16) + (C x 1)
= (1 x 256) + (13 x 16) + (12
x 1)
= 256 + 208 + 12
= 476
Jadi konversi bilangan 1DC ke
dalam desimal adalah 476
Konversi bilangan biner
menjadi bilangan heksadesimal adalah dengan mengelompokan bilangan
biner per 4 bit. Kemudian mengonversi masing-masing kelompok 4 bit ke
dalam bilangan heksadesimal.
Contoh :
Konversikan bilangan 1011010
ke dalam bilangan heksadesimal !
Solusi:
Caranya adalah dengan memilih
bilangan per 4 bit dari posisi bit paling kanan. Bilangan biner
tersebut menjadi 101 1010. Tidak boleh terbalik menjadi 1011 010 (ini
salah). Langkah berikutnya adalah mengubah bilangan tersebut ke dalam
bilangan heksadesimal menjadi 101 1010 = 5A
Jadi konversi bilangan biner
1011010 ke dalam bilangan heksadesimal adalah 5A
Konversi bilangan desimal
ke dalam bilangan heksadesimal
Konversi antar bilangan dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan sedikit
menggunakan intuisi. Cara yang dimaksud adalah dengan mencari nilai
kelipatan pangkat basis yang terdekat dengan nilai yang akan
dikonversi. Nilai tersebut harus lebih kecil dari nilai yang dicari.
Misalnya konversi bilangan
desimal 33 ke dalam heksadesimal. Intuisinya adalah dengan mencari 16
pangkat berapa yang dapat digunakan sehingga mendekati angka
tersebut. Pertama mencari dari yag terendah 16 = 1. Ini pasti bisa,
tapi nilanya terlalu kecil. Berikutnya adalah 16 = 16. Ini juga bisa
karena nilainya masih dibawah 33. Berikutnya 16 = 256. Nilai ini
sudah lebih dari 33. Berdasarkan syarat bahwa harus lebih kecil dari
nilai yang dicari maka diambil angka 16.
Langkah selanjutnya adalah
koefesien yaitu dengan mencari pengali yang mendekati angka 33.
Diperoleh angka koefesien 2. Langkah berikutnya dihitung sisanya
yaitu 33 – (2 x 16) = 1. Sisanya sudah lebih kecil dari 16, jadi
tidak perlu lagi dikonversi. Maka diperoleh konversi desimal 33 ke
dalam heksadesimal adalah 21.
Contoh :
Konversikan bilangan desimal
475 ke dalam bilangan heksadesimal !
Solusi:
Konveri dari desimal ke
heksadesimal sama seperti konversi desimal ke biner, dapat dilakukan
dari kiri atau kanan.
Harus dicari bilangan 6
pangkat yang paling dekat dan lebih kecil dari 475, dalam hal ini
adalah 256 yaitu 16. Untuk menentukan nilai yang tepat perlu sedikit
intuisi. Kemudian dilakukan pengurangan 475 – 256 = 219.
Tahap berikutnya adalah
mencari lagi bilangan 16 pangkat yang lebih kecil dari pangkat
sebelumnya. Pangkat tertinggi yang diperoleh adalah pangkat 16.
Proses berikutnya adalah mencari pengali dari 16 yang mendekati dan
lebih kecil dari 219. Diperolaeh angka 208 yaitu 13 x 16, angka 13
dalam bilangan heksadesimalnya adalah D. Selanjutnya dilakukan
pengurangan 219 – 208 = 11. Tahap akhir adalah konversi bilangan
sisa kedalam heksadesimal yaitu B (1110).
Hasil konversi bilangan 475 ke
dalam heksadesimal adalah 1DB.
Jika proses diatas terlalu
sulit, proses konversi bilangan desimal ke heksadesimal dapat
dilakukan dengan cara lain yaitu dengan menghitung sisa bagi.
475/16 = 29 sisa 11 (dalam
heksadesimal adalah B)
29/16 = 1 sisa 13 (dalam
heksadesimal adalah D)
1/16 = 0 sisa 1 (dalam
heksadesimal adalah 1)
Hasil konversi ditunjukan oleh
sisa bagi yang ditulis mulai sisa bagi paling terakhir. Hasil
konversi 475 ke dalam heksadesimal adalah 1DB. Hasil sama dengan cara
sebelumnya.
Konversi bilangan desimal
ke dalam bilangan biner
Proses konversi bilangan
desimal ke dalam bilangan biner adalah dengan encari sisa bagi dan
ditulis dari sisa bagi terakhir.
Contoh :
Konversikan bilangan desimal
18 ke dalam bilangan biner !
Solusi:
Konversi bilangn 18 kedalam
bilangan biner adalah membagi bilangan dengan basis dua.
18/2 = 9 sisa 0
9/2 = 4 sisa 1
4/2 = 2 sisa 0
2/2 = 1 sisa 0
½ = 0 sisa 1
Diperoleh gabungan sisa bagi
dari urutan terakhir adalah 10010.
Jadi konversi bilangan 18 ke
dalam bilangan biner adalah 10010.
Konversi bilangan desimal
ke dalam bilangan oktal
Proses konversi bilangan
desimal ke dalam bilangan oktal adalah dengan mencari sisa bagi dan
ditulis dari sisa bagi terakhir.
Contoh :
Konversikan bilangan desimal
20 kedalam bilangan oktal !
Solusi:
Konversi bilangan 20 kedalam
bilangan oktal adalah dengan membagi bilangan dengan basis delapan.
20/8 = 2 sisa 4
2/8 = 0 sisa 2
Diperoleh gabungan sisa bagi
dari urutan terakhir adalah 24.
Jadi konversi bilangan 20 ke
dalam bilangan oktal adalah 24.
Konversi bilangan biner ke
dalam bilangan desimal
Konversi bilangan biner ke
desimal dilakukan dengan menghitung nilai per kolom berdasarkan
pangkat basis.
Contoh :
Konversikan bilangan biner
10010 ke dalam bilangan desimal !
Solusi:
Dilakukan perkalian
masing-masing bilangan sesuai kolomnya dengan 2 pangkat secara
berurut dimulai dari pangkat terendah 20 untuk kolom bilangan paling
kanan.
Konversi 10010 adalah ( 1x24 )
+ ( 0x23 ) + ( 0x22) + ( 1x21 ) + ( 0x20) = 16 + 0 + 0 + 2 + 0 = 18
Jadi konversi bilangan biner
10010 ke dalam bilangan desimal adalah 18.
Konversi bilangan
heksadesimal ke dalam bilangan desimal
Konversi bilangan heksadesimal
ke dalam bilangan desimal dilakukan dengan menghitung nilai per kolom
berdasarkan pangkat basis.
Contoh :
Konversikan bilangan
heksadesimal 1DB ke dalam bilangan desimal !
Solusi:
Dilakukan perkalian
masing-masing bilangan sesuai kolomnya dengan 16 pangkat secara
berurut dimulai dari pangka terendah 16 untuk kolom bilangan paling
kanan.
Konversi 1DB adalah :
= ( 1x16 ) + ( Dx16 ) + (
Bx16 )
= ( 1x256 ) + ( 13x16 ) + (
11x1 )
= 256 + 208 + 11
= 475
Jadi konversi bilangan
heksadesimal 1DB ke dalam bilangan desimal adalah 475.
Konversi bilangan oktal ke
dalam bilanga desimal
Konversi bilangan oktal ke
dalam bilangan desimal dilakukan dengan menghitung nilai per kolom
berdasarkan pangkat basis.
Contoh :
Konversikan bilangan oktal 24
ke dalam bilangan desimal !
Solusi:
Dilakukan perkalian
masing-masing bilangan sesuai kolomnya dengan 8 pangkat secara
berurut dimulai dari pangkat terendah 8 untuk kolom bilangan paling
kanan.
Konversi 24 adalah ( 2x8 ) + (
4x8 ) = 20
Jadi konversi bilangan oktal
24 ke dalam bilangan desimal adalah 20.
Konversin bilangn biner ke
dalam bilangan heksadesimal
Proses konversi bilangan biner
ke dalam bilangan heksadesimal adalah dengan megelompokan bilangan
biner per 4 bit dimulai dari 4 bit paling kanan. Berikutnya
mengonversi 4 bit biner tersebut ke dalam bilangan heksadesimal.
Contoh :
Konversikan bilangan biner
00111011011 ke dalam bilangan heksadesimal !
Solusi:
Konversi bilangan biner
00111011011 ke dalam bilangan heksadesimal adalah sebagai berikut.
Pengelompokan bilangan
00111011011 per 4 bit dari sebelah kanan menjadi:
001 1101 1011
Pada kelompok bit paling kiri
hanya terdapat 3 bit 001, ini tidak menjadi masalah. Berikutnya
dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal.
001 = 1
1101 = ?
Tidak bisa langsung dikonversi
ke dalam bilangan heksadesimal, harus dikonversi dulu ke dalam
bilangan desimal. Kemudian konversi dari desimal ke dalam
heksadesimal.
Konversi 1101 ke dalam
bilangan desimal adalah
( 1x2 ) + ( 1x2 ) + ( 0x2 ) +
( 1x2 ) = 8 + 4 + 1 = 13
Konversi bilangan desimal 13
ke dalam bilangan heksadesimal dapat dilakukan langsung yaitu D.
Diperoleh konversi bilangan biner 1101 ke dalam heksadesimal adalah
D.
1011 = Dengan cara yang sama
diperoleh konversi ke heksadesimalnya B.
Jadi konversi bilangan biner
00111011011 ke dalam bilangan heksadesimal adalah 1DB.
Konversi bilangan
heksadesimal ke dalam bilangan biner
Proses konversi bilangan
heksadesimal ke dalam bilangan biner lebih mudah yaitu dengan
menuliskan satu bilangan heksadesimal ke dalam 4 bit bilangan biner.
Contoh :
Konversikan bilangan
heksadesimal 1DB ke dalam bilangan biner !
Solusi:
Konversi bilangan heksadesimal
1DB ke dalam bilangan biner adalah sebagai berikut.
D = 1101 ( jika belum bisa
langsung konversi dari heksadesimal ke dalam biner dapat dilakukan
dengan mengonversi bilangan heksadesimal ke dalam bilangan desimal
kemudian konversi ke dalam bilangan biner.
B = 1011
Jadi konversi bilangan
heksadesimal 1DB ke dalam bilangan biner adalah 0001 1101 1011 =
000111011011.
Konversi bilangan oktal ke
dalam bilangan biner dan heksadesimal
Proses konversi bilangan oktal
ke dalam bilangan biner dan heksadesimal dapat dilakukan dengan
mengonversi terlebih dahulu bilangan oktal ke dalam bilangan desimal.
Dilanjutkan konversi bilangan desimal ke dalam bilangan biner dan
heksadesimal.
Konversi bilangan oktal ke
dalam bilangan biner adalah kasusk khusus. Prosesnya dengan
cara mengonversi masing-masing bilangan menjadi 3 digit bilangan
biner.
Contoh :
Konversi bilangan oktal 17 ke
dalam bilangan biner !
Solusi:
Masing-masing bilangan
dikonversi ke dalam bilangan biner 3 digit.
17 = 001 111
= 001111
Jadi konversi bilangan oktal
17 ke dalam bilangan biner adalah 001111.
Konversi bilangan oktal ke
dalam bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan meneruskan
konversi dari biner ke heksadesimal. Jadi memerlukan dua tahap.
Contoh :
Konversikan bilangan oktal 37
ke dalam bilangan heksadesimal !
Solusi:
Konversi ke biner dilanjutkan
ke heksadesimal.
37 = 011 111
= 011111
001111 = 01 111
= 1F
Jadi konveri bilangan oktal 37
ke dalam bilangan heksadesimal adalah 1F.
Itulah cara mengonversi antar
basis bilangan. Semoga artkel ini membantu dan bermanfaat bagi
pembaca :). Jika ada kata atau tulisan yang kurang di mengerti mohon
dikoreksi di kolom komentar :)
Umumnya stiap DBMS menyertakan extention yang merupakan pengembangan dari SQL standar sehingga menjadi mirip seperti bahasa pemrogr...
Mengenal Pemrograman Stored Procedure Pada MySQL
Umumnya stiap DBMS menyertakan
extention yang merupakan pengembangan dari SQL standar sehingga
menjadi mirip seperti bahasa pemrograman. Seperti MySQL, DBMS juga
memiliki struktur kontrol program seperti IF…. ELSE dan WHILE.
Fingsi-fungsi stadar untuk mengolah data String, data Numerik, data
Date dan sebagainya mirip dengan fungsi yang ada di bahasa
pemrograman lainnya.
Kita bisa menggunakan bahasa
pemrograman ini untuk mengeksekusi pernyataan
SQL dalam mengakses dan mengolah data yang ada di database MySQL.
Selanjutnya dengan bahasa pemrograman ini kita bisa membiuat stored program
yang di simpan di database untuk dipanggil dan digunakan oleh program aplikasi,
sehingga secara keseluruhan performa dari program aplikasi menjadi optimal.
SQL dalam mengakses dan mengolah data yang ada di database MySQL.
Selanjutnya dengan bahasa pemrograman ini kita bisa membiuat stored program
yang di simpan di database untuk dipanggil dan digunakan oleh program aplikasi,
sehingga secara keseluruhan performa dari program aplikasi menjadi optimal.
Variabel
Pada MySQL, semua variabel
yang akan di gunakan harus dideklarasikan.
Nama variabel tidak bersifat case sensitive.
Nama variabel tidak bersifat case sensitive.
Ada 3 jenis varibel pada
MySQL:
- Variabel Gelobal: Variabel global ada dan berlaku pada semua connection. Varibel ini tidak di buat oleh user, tetap oleh system MySQL. Variabel session diakses dengan memberi awalan @@nama_variabel pada nama variabel global yang akan diakses atau menggunakan @@GLOBAL.nama_variabel.
Contoh :
SELECT
@@version;
SELECT @@global.version;
- Variabel Session: Variabel session adalah variabel yang mempunyai scope dan life time pada session yaitu saat sebuah koneksi dengan server dimulai dan berakhir saat koneksi dengan server MySQL berakhir.
Variabel ini dibuat pada
session dan hanya berlaku pada session di mana variabel tersebut
dibuat dan tidak berlaku pada session yang lain.
Variabel session dibuat
menggunakan perintah SET. Nama variabel session harus diawali dengan
huruf @.
Contoh :
SET
@count = 100;
SET @count = @count + 200;
- Variabel Lokal: Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan di stored procedure atau stored fuction atau trigger, dan hanya bisa digunakan di stored procedure di mana variabel tersebut dideklarasikan.
Variabel lokal mempunyai
scope yang terbatas hanya di dalam blok di mana variabel tersebut
dideklarasikan dan di dalam subblok dari blok di mana variabel
tersebut dideklarasikan. Setiap blok ditandai dengan BEGIN … END.
Contoh
:
CRREATE
PROCEDURE spl
(aNoFaktur Int, aJumlah DECIMAL,(12,2), aJenis VARCHAR(5))
BEGIN
DECLARE xDiskon VARCHAR (5) DEFAULT 0;
IF aJumlah > 100 Then
HitungDiskon: Begin
Declare DiskonPersen DECIMAL;
SELECT Diskon INTO DiskonPersen FROM tabelDiskon
WHERE Jenis = aJenois;
xDiskon = aJumlah + DiskonPersen / 100;
End;
End if;
Update TblFaktur Set Diskon=xDiskon
Where NoFaktur=aNoFaktur;
END;
Karena variabel xDiskon dideklarasikan di blok utama, maka variabel ini berlaku di seluruh stored procedure. Variabel DiskonPersen ada pada blok HitungDiskon, karena dideklarasikan di dalam blok tersebut.
Mungkin cukup itu yang bisa saya sampaikan dalam pemrogaman MySQL. Tunggu sesi selanjutnya dalam pemrograman MySQL.
Semoga bermanfaat bagi kalian yang membaca artikel saya :)
htop adalah menampilkan seluruh proses yang dijalankan pada Sistem Operasi GNU/Linux secara interactive mirip seperti perintah top . Sedik...
Trik Install Htop Di Ubuntu16.04 LTS
htop adalah menampilkan seluruh proses yang dijalankan pada Sistem Operasi GNU/Linux secara interactive mirip seperti perintah top.
Sedikit cerita tentang pengalaman. 🙂 Sewaktu saya masih awal sekali belajar mengenai manajemen VPS maka memantau proses dan beban kerja pada server LINUX menggunakan Top adalah wajib. Bagi yang sudah terbiasa melihat task manager di Windows memang perlu penyesuaian lagi tapi aslinya cukup sederhana kok. Cuma saya sudah beralih saja ke program yang lebih bagus bernama htop, baik secara informasi dan visualisasinya.
Baik ini lah Trik Install Htop Di Ubuntu 16.04 LTS
Pertama buka terminal kalian atau tekan ctrl+alt+t
Kemudian ketik perintah di bawah ini :
$ sudo apt-get update
Dan masukan password user desktop kalian :)
Tunggu proses sampai selesai.
Jika suda selesai updatingnya kalian lanjut yang ke dua untuk proses upgrade sistem dekstop/ ubuntu kalian.
Ke dua ketik perintah di bawah ini :
$ sudo apt-get upgrade
Masukan kembali password user desktop kalian
NB : Setiap update atau upgrade masukan password user dekstop.
Nah, jika sudah updateing dan peng-upgrade-an kita lanjut ke sesi penginstallan htop tools hihihiihi
Ketik perintah di bawah ini :
$ sudo apt-get install htop
Tunggu proses installasi selesai.
All hasil htop sudah terinstall :) :)
dan untuk run atau menjalankan htop tools ini kalian tinggal mengetikan perintah berikut :
$ htop
Taraaaaaaa htop sudah berjalan :) :)
Berikut perintah-perintah dalam htop
Sedikit cerita tentang pengalaman. 🙂 Sewaktu saya masih awal sekali belajar mengenai manajemen VPS maka memantau proses dan beban kerja pada server LINUX menggunakan Top adalah wajib. Bagi yang sudah terbiasa melihat task manager di Windows memang perlu penyesuaian lagi tapi aslinya cukup sederhana kok. Cuma saya sudah beralih saja ke program yang lebih bagus bernama htop, baik secara informasi dan visualisasinya.
Baik ini lah Trik Install Htop Di Ubuntu 16.04 LTS
Pertama buka terminal kalian atau tekan ctrl+alt+t
Kemudian ketik perintah di bawah ini :
$ sudo apt-get update
Dan masukan password user desktop kalian :)
Tunggu proses sampai selesai.
Jika suda selesai updatingnya kalian lanjut yang ke dua untuk proses upgrade sistem dekstop/ ubuntu kalian.
Ke dua ketik perintah di bawah ini :
$ sudo apt-get upgrade
Masukan kembali password user desktop kalian
NB : Setiap update atau upgrade masukan password user dekstop.
Nah, jika sudah updateing dan peng-upgrade-an kita lanjut ke sesi penginstallan htop tools hihihiihi
Ketik perintah di bawah ini :
$ sudo apt-get install htop
Tunggu proses installasi selesai.
All hasil htop sudah terinstall :) :)
dan untuk run atau menjalankan htop tools ini kalian tinggal mengetikan perintah berikut :
$ htop
Taraaaaaaa htop sudah berjalan :) :)
Berikut perintah-perintah dalam htop
F1 : manampilkan
bantuan
F2 : Setup
F3 : Search / mencari proses yang berjalan dengan mengetikkan nama proses nya
F4 : Filter / menampilkan proses berdasarkan kelompok nama
F5 : Tree / menampilkan proses dengan diagram tree atau pohon
F6 : Sort By / menampilkan proses berdasarkan kolom tertentu
F7 : Nice
F8 : Nice
F9 : Kill / mematikan proses yang berjalan
F10 : Quit / keluar dari htop
F2 : Setup
F3 : Search / mencari proses yang berjalan dengan mengetikkan nama proses nya
F4 : Filter / menampilkan proses berdasarkan kelompok nama
F5 : Tree / menampilkan proses dengan diagram tree atau pohon
F6 : Sort By / menampilkan proses berdasarkan kolom tertentu
F7 : Nice
F8 : Nice
F9 : Kill / mematikan proses yang berjalan
F10 : Quit / keluar dari htop
Mungkin itu yang bisa sampaikan dalam Trik Install Htop Di Ubuntu16.04 LTS.
Untuk lebih jelasnya dalam proses installasi klik di sini https://youtu.be/SiYaDTE42xY.
Oke, semoga bermanfaat bagi kalian semua :) :)
“ The value o f a principle is the number of things it will explain.” 1+1=2 adalah sebuah kebenaran yang diaja...
Mengenal Sistem Bilangan: Biner, Oktal, Desimal dan Hexa
“The value of
a principle is the number of things it will explain.”
1+1=2
adalah sebuah kebenaran yang diajarkan sejak kelas 1 sekolah
dasar. Demikia juga bahwa 1+1=10 adalah sebuah kekeliruan. Konsep
tersebut benar ketika berbicara dalam konteks bilangan desimal
dengan basis 10 yang mengenali banyak 10 simbol bilangan dari 0
s.d 9. Sistem bilangan ternyata tidak hanya terbatas pada konsep
bilangan desimal diatas. Terdapat setidaknya 4 sistem bilangan
yang populer dan digunakan yaitu sistem bilangan biner
(basis 2), oktal (basis 8), desimal (basis 10), dan
hexadesimal (basis 16).sistem komputer hanya menyalin dua kondisi
yaitu 1 (high) dan 0 (low) ini artinya sistem komputer hanyadapat
mengenali dua buah simbol 0 dan 1 sehingga sistem bilangan yang
cocok untuk mereperesentasikannya adalah bilangan biner (basis 2).
semua bilangan dapat dikenali dalam sistem komputer dengan syarat
direpresentasikan dalam bilangan biner yang terdiri dari 0 dan 1.
pernyataan 1+1=10 adalah benar dipandang dari bilangan biner yang
hanya mengenali kondisi 0 dan 1. Bab ini membahas tentang keempat
sistem bilangan tersebut dan bagaimana satu bilangan
direpresentasikan dalam bilangan yang lain.
|
Teori tentang bilangan adalah
bagian penting dari ilmu matematika sering disebut sebagai “the
queen of mathematics”. Sub ilmu ini penting karena bidang bahasanya
yang penting dan menjadi dasar bagi teori-teori lain pada bidang
matematika.
Sistem bilangan adalah notasi
untuk merepresentasikan bilangan. Pada sistem digital sistem bilangan
yang digunakan adalah bilangan biner dan hexadesimal yaitu bilangan
basis 2 dan 16. Pada kehidupan sehari-hari sistem bilangan yang
banyak digunakan adalah bilangan desimal yaitu bilangan basis 10.
Sistem bilangan lain yang digunakan adalah sistem bilangan oktal
yaitu bilangan basis 8.
Sistem bilangan yang digunakan
dalam keseharian adalah bilangan desimal. Setelah bilangan tertinggi
pada suatu sistem bilangan, angka berikutnya adalah gabungan dari
dua buah bilangan. Angka berikutnya dalah 10 untuk semua sistem
bilangan.
Dalam hal ini simbol “10”
bukan saja berarti “sepuluh”. Istilah “sepuluh” berlaku pada
sistem bilangan desimal. Simbol 10 pada bilanga biner sama dengan
angka 2 pada sistem bilangan desimal. Simbol 10 pada bilangan oktal
sama dengan angka 8 pada sistem bilangan desimal. Simbol 10 pada
bilangan heksadesimal sama dengan angka 16 pada bilangan desimal.
1.1 Basis Bilangan
Pada bilangan ini dijelaskan
empat buah sistem bilangan yaitu sistem bilangan desimal (basis 10),
biner (basis 2), oktal (basis 8), dan heksadesimal (basis 16). Secara
mudah basis ini menunjukan banyak simbol bilangan yang terdapat pada
sistem bilangan tersebut. Misal untuk basis 2 terdapat dua buah
simbol yaitu 0 dan 1. Basis 8 memiliki 8 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6
dan 7. Tabel dibawah ini menujukan secara lengkap simbol pada setiap
sistem bilangan.
NO
|
Sistem
Bilangan
|
Basis
|
Simbol
|
1
|
Biner
|
2
|
0,1
|
2
|
Oktal
|
8
|
0,1,2,3,4,5,6,7
|
3
|
Desimal
|
10
|
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
|
4
|
Heksadesimal
|
16
|
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A
,B ,C ,D ,E ,F
|
Bilangan Desimal (denary)
Bilangan desimal adalah
bilangan paling populer karena digunakan dalam penghitungan
sehari-hari. Terdapat sepuluh simbol bilangan yang digunakan sebagai
lambang dalam sistem bilangan desimal yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
itulah mengapa dinamakan bilangan desimal. Desimal berasal dari kata
Deci yang berasal dari bahasa Latin decimus yang
berarti puluhan.
Dalam sistem bilangan desimal
untuk membangun bilangan yang lebih besar, dilakukan dengan cara
menggabungkan beberapa simbol bilangan misalkan 11, 231, 1560 dst.
Kolom paling kanan menunjukan satuan, kolom sebelah kirinya puluhan,
berikutnya ratusan, ribuan dst. Besarnya bilangan suatu kolom adalah
sepuluh kali lipat dari kolom sebelah kanannya. Angka 328 pada sistem
bilangan desimal menujukan 3 ratusan 2 puluhan dan 8 satuan.
Bilangan Biner (Binary)
Bilangan biner adalah bilangan
yang lebih sederhana, hanya memiliki dua simbol bilangan yaitu 0 dan
1. Suatu bilangn biner sering diistilahkan bit yang menunjukan nilai
0 dan 1. Bit singkatan dari Binary Digit
(digit biner) yang bilangannya terdiri dari 0 dan 1.Setiap kolom
pada bilangan biner memiliki bobot 2 kali dari kolom sebelah
kanannya.
Misal bilangan biner 10, angka
0 bobotnya 1 angka 1 bobotnya 2. Sehingga nilai dari biner 10 adalah
(1x2)+(0x1)=2
Contoh berikutnya 101
Nilai 101 adalah
(1x2)+(0x2)+(1x1)=4+0+1=5
Karateristik yang dimiliki
bilangan biner menunjukan bahwa bilangan biner adalah bilangan basis
2 dengan bobot kolomnya adalah 1, 2, 4, 8, 16, dst, dimulai dari
kolom yang paling kanan sampai yang paling kiri.
Contoh bilangan biner yang
lebih komplek 10110
10110 = (1 x 2) + (0 x 2) + (1
x 2) + (1 x 2) + (0 x 2)
= (1 x 16) + (0 x 8) + (1 x
4) + (1 x 2) + (0 x 1)
= 16 + 0 + 4 + 2 + 0
= 22
Jumlah Bit
Dalam penulisan bilangan,
suatu sistem bilangan dapat ditulis dalam 1 atau beberapa bit. Angka
1 dapat ditulikan sebagai 1 atau 01, 001, 0001, dan seterusnya.
Semakin besar jumlah digit yang digunakan untuk merepresentasikan
suatu bilangan maka semakin besar jumlah bilangan yang dapat
direpresentasikan
No
|
Bilangan
Desimal
|
1 bit
|
2 bit
|
3 bit
|
4 bit
|
5 bit
|
1
|
0
|
0
|
00
|
000
|
0000
|
00000
|
2
|
1
|
1
|
01
|
001
|
0001
|
00001
|
3
|
2
|
10
|
010
|
0010
|
00010
|
|
4
|
3
|
11
|
011
|
0011
|
00011
|
|
5
|
4
|
100
|
0100
|
00100
|
||
6
|
5
|
101
|
0101
|
00101
|
||
7
|
6
|
110
|
0110
|
00110
|
||
8
|
7
|
111
|
0111
|
00111
|
||
9
|
8
|
1000
|
01000
|
|||
10
|
9
|
1001
|
01001
|
|||
11
|
10
|
1010
|
01010
|
|||
12
|
11
|
1011
|
01011
|
|||
13
|
12
|
1100
|
01100
|
|||
14
|
13
|
1101
|
01101
|
|||
15
|
14
|
1110
|
01110
|
|||
16
|
15
|
1111
|
01111
|
|||
17
|
16
|
10000
|
||||
18
|
17
|
10001
|
||||
19
|
18
|
10010
|
||||
20
|
19
|
10011
|
||||
21
|
dst
|
dst
|
Nilai maksimum 1 bit dalam
bilangan biner adalah 1, nilai maksimum 2 bit dalam bilangan biner
adalah 11=3, nilai maksimum 4 bit dalam bilangan biner adalah 1111=5
dan seterusnya. Semakin banyak jumlah bit, semakin besar nilai
maksimum yang dapat direpresentasikan.
Bilangan Heksadesimal
Bilangan Heksadesimal adalah
bilangan basis 16 yang memiliki 16 simbol bilangan yang berbeda.
Heksadesimal berasal dari kata Hexadecimal yang diambil dari bahasa
Yunani, Hex artinya Enam. Menulis bilangan biner dalam jumlah besar
cukup menyulitkan dan peluang kesalahannya besar. Pada bilangan
heksadesimal empat buah bilangan biner digabungkan untuk membangun
satu bilangan heksadesimal. Sesuai namanya heksa-desimal maka basis
yang digunakan adalah basis 16. Sistem bilangan heksadesimal memiliki
16 simbol bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ditambah dengan
huruf A, B, C, D, E, dan F. Bobot bilangan adalah 16 kali kolom
sebelah kanannya. Sama seperti bilangan biner dan desimal.
Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan
basis 8 yang memiliki 8 buah simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Bilangan oktal disingkat juga oct, bilangan oktal dapat
diperoleh dari kumpulan 3 bit bilangan biner.
Contoh bilangan biner 1011
Dikelompokan per 3 bit menjadi
(00)1 011
Berikutnya ditransformasi ke
dalam bilanga oktal menjadi 13.
Contoh yang lebih komplek
adalah 101110010
Dikelompokan per 3 bit menjadi
101 110 010
Masing-masing 3 bit
ditransformasikan ke dalam oktal 562
Penulisan Sistem
Basis/Radix
Suatu nilai bilangan
ditentukan oleh basis/radix bilangan yang digunakan. Penulisan basis
bilangan adalah dengan menuliskan angka basis dalam huruf kecil
(subscript) sesudah bilangannya.
Contoh :
1101 = Bilangan 1101 pada
basis dua (biner)
13 = Bilangan 13 pada basis
delapan (oktal)
10 = Bilangan 10 pada basis
sepuluh (desimal)
2AC = Bilangan 2AC pada basis
enambelas (heksadesimal)
Penulisan ini penting untuk
membedakan nilai dari bilangan tersebut. Angka 10 dibaca “sepuluh”
pada basis bilangan desimal dan dibaca “satu nol” untuk basis
bilangan lain.
Itulah sistem bilangan yang bisa saya tulis dalam artikel ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, mohon untuk mengoreksinya di kolom komentar. Semoga bermanfaat. :)
Langganan:
Postingan (Atom)
0 coment�rios: