Home Top Ad

Responsive Ads Here

“ The value o f a principle is the number of things it will explain.” 1+1=2 adalah sebuah kebenaran yang diaja...

Mengenal Sistem Bilangan: Biner, Oktal, Desimal dan Hexa



The value of a principle is the number of things it will explain.”



1+1=2 adalah sebuah kebenaran yang diajarkan sejak kelas 1 sekolah dasar. Demikia juga bahwa 1+1=10 adalah sebuah kekeliruan. Konsep tersebut benar ketika berbicara dalam konteks bilangan desimal dengan basis 10 yang mengenali banyak 10 simbol bilangan dari 0 s.d 9. Sistem bilangan ternyata tidak hanya terbatas pada konsep bilangan desimal diatas. Terdapat setidaknya 4 sistem bilangan yang populer dan digunakan yaitu sistem bilangan biner (basis 2), oktal (basis 8), desimal (basis 10), dan hexadesimal (basis 16).sistem komputer hanya menyalin dua kondisi yaitu 1 (high) dan 0 (low) ini artinya sistem komputer hanyadapat mengenali dua buah simbol 0 dan 1 sehingga sistem bilangan yang cocok untuk mereperesentasikannya adalah bilangan biner (basis 2). semua bilangan dapat dikenali dalam sistem komputer dengan syarat direpresentasikan dalam bilangan biner yang terdiri dari 0 dan 1. pernyataan 1+1=10 adalah benar dipandang dari bilangan biner yang hanya mengenali kondisi 0 dan 1. Bab ini membahas tentang keempat sistem bilangan tersebut dan bagaimana satu bilangan direpresentasikan dalam bilangan yang lain.











Teori tentang bilangan adalah bagian penting dari ilmu matematika sering disebut sebagai “the queen of mathematics”. Sub ilmu ini penting karena bidang bahasanya yang penting dan menjadi dasar bagi teori-teori lain pada bidang matematika.



Sistem bilangan adalah notasi untuk merepresentasikan bilangan. Pada sistem digital sistem bilangan yang digunakan adalah bilangan biner dan hexadesimal yaitu bilangan basis 2 dan 16. Pada kehidupan sehari-hari sistem bilangan yang banyak digunakan adalah bilangan desimal yaitu bilangan basis 10. Sistem bilangan lain yang digunakan adalah sistem bilangan oktal yaitu bilangan basis 8.




Sistem bilangan yang digunakan dalam keseharian adalah bilangan desimal. Setelah bilangan tertinggi pada suatu sistem bilangan, angka berikutnya adalah gabungan dari dua buah bilangan. Angka berikutnya dalah 10 untuk semua sistem bilangan.



Dalam hal ini simbol “10” bukan saja berarti “sepuluh”. Istilah “sepuluh” berlaku pada sistem bilangan desimal. Simbol 10 pada bilanga biner sama dengan angka 2 pada sistem bilangan desimal. Simbol 10 pada bilangan oktal sama dengan angka 8 pada sistem bilangan desimal. Simbol 10 pada bilangan heksadesimal sama dengan angka 16 pada bilangan desimal.



1.1 Basis Bilangan



Pada bilangan ini dijelaskan empat buah sistem bilangan yaitu sistem bilangan desimal (basis 10), biner (basis 2), oktal (basis 8), dan heksadesimal (basis 16). Secara mudah basis ini menunjukan banyak simbol bilangan yang terdapat pada sistem bilangan tersebut. Misal untuk basis 2 terdapat dua buah simbol yaitu 0 dan 1. Basis 8 memiliki 8 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6 dan 7. Tabel dibawah ini menujukan secara lengkap simbol pada setiap sistem bilangan.



NO
Sistem Bilangan
Basis
Simbol
1
Biner
2
0,1
2
Oktal
8
0,1,2,3,4,5,6,7
3
Desimal
10
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
4
Heksadesimal
16
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A ,B ,C ,D ,E ,F



Bilangan Desimal (denary)



Bilangan desimal adalah bilangan paling populer karena digunakan dalam penghitungan sehari-hari. Terdapat sepuluh simbol bilangan yang digunakan sebagai lambang dalam sistem bilangan desimal yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 itulah mengapa dinamakan bilangan desimal. Desimal berasal dari kata Deci yang berasal dari bahasa Latin decimus yang berarti puluhan.



Dalam sistem bilangan desimal untuk membangun bilangan yang lebih besar, dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa simbol bilangan misalkan 11, 231, 1560 dst. Kolom paling kanan menunjukan satuan, kolom sebelah kirinya puluhan, berikutnya ratusan, ribuan dst. Besarnya bilangan suatu kolom adalah sepuluh kali lipat dari kolom sebelah kanannya. Angka 328 pada sistem bilangan desimal menujukan 3 ratusan 2 puluhan dan 8 satuan.



Bilangan Biner (Binary)



Bilangan biner adalah bilangan yang lebih sederhana, hanya memiliki dua simbol bilangan yaitu 0 dan 1. Suatu bilangn biner sering diistilahkan bit yang menunjukan nilai 0 dan 1. Bit singkatan dari Binary Digit (digit biner) yang bilangannya terdiri dari 0 dan 1.Setiap kolom pada bilangan biner memiliki bobot 2 kali dari kolom sebelah kanannya.



Misal bilangan biner 10, angka 0 bobotnya 1 angka 1 bobotnya 2. Sehingga nilai dari biner 10 adalah (1x2)+(0x1)=2



Contoh berikutnya 101



Nilai 101 adalah (1x2)+(0x2)+(1x1)=4+0+1=5



Karateristik yang dimiliki bilangan biner menunjukan bahwa bilangan biner adalah bilangan basis 2 dengan bobot kolomnya adalah 1, 2, 4, 8, 16, dst, dimulai dari kolom yang paling kanan sampai yang paling kiri.



Contoh bilangan biner yang lebih komplek 10110



10110 = (1 x 2) + (0 x 2) + (1 x 2) + (1 x 2) + (0 x 2)

= (1 x 16) + (0 x 8) + (1 x 4) + (1 x 2) + (0 x 1)

= 16 + 0 + 4 + 2 + 0

= 22




Jumlah Bit



Dalam penulisan bilangan, suatu sistem bilangan dapat ditulis dalam 1 atau beberapa bit. Angka 1 dapat ditulikan sebagai 1 atau 01, 001, 0001, dan seterusnya. Semakin besar jumlah digit yang digunakan untuk merepresentasikan suatu bilangan maka semakin besar jumlah bilangan yang dapat direpresentasikan






No
Bilangan Desimal
1 bit
2 bit
3 bit
4 bit
5 bit
1
0
0
00
000
0000
00000
2
1
1
01
001
0001
00001
3
2

10
010
0010
00010
4
3

11
011
0011
00011
5
4


100
0100
00100
6
5


101
0101
00101
7
6


110
0110
00110
8
7


111
0111
00111
9
8



1000
01000
10
9



1001
01001
11
10



1010
01010
12
11



1011
01011
13
12



1100
01100
14
13



1101
01101
15
14



1110
01110
16
15



1111
01111
17
16




10000
18
17




10001
19
18




10010
20
19




10011
21
dst




dst



Nilai maksimum 1 bit dalam bilangan biner adalah 1, nilai maksimum 2 bit dalam bilangan biner adalah 11=3, nilai maksimum 4 bit dalam bilangan biner adalah 1111=5 dan seterusnya. Semakin banyak jumlah bit, semakin besar nilai maksimum yang dapat direpresentasikan.



Bilangan Heksadesimal



Bilangan Heksadesimal adalah bilangan basis 16 yang memiliki 16 simbol bilangan yang berbeda. Heksadesimal berasal dari kata Hexadecimal yang diambil dari bahasa Yunani, Hex artinya Enam. Menulis bilangan biner dalam jumlah besar cukup menyulitkan dan peluang kesalahannya besar. Pada bilangan heksadesimal empat buah bilangan biner digabungkan untuk membangun satu bilangan heksadesimal. Sesuai namanya heksa-desimal maka basis yang digunakan adalah basis 16. Sistem bilangan heksadesimal memiliki 16 simbol bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ditambah dengan huruf A, B, C, D, E, dan F. Bobot bilangan adalah 16 kali kolom sebelah kanannya. Sama seperti bilangan biner dan desimal.



Bilangan Oktal



Bilangan oktal adalah bilangan basis 8 yang memiliki 8 buah simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Bilangan oktal disingkat juga oct, bilangan oktal dapat diperoleh dari kumpulan 3 bit bilangan biner.



Contoh bilangan biner 1011

Dikelompokan per 3 bit menjadi (00)1 011

Berikutnya ditransformasi ke dalam bilanga oktal menjadi 13.



Contoh yang lebih komplek adalah 101110010

Dikelompokan per 3 bit menjadi 101 110 010

Masing-masing 3 bit ditransformasikan ke dalam oktal 562



Penulisan Sistem Basis/Radix



Suatu nilai bilangan ditentukan oleh basis/radix bilangan yang digunakan. Penulisan basis bilangan adalah dengan menuliskan angka basis dalam huruf kecil (subscript) sesudah bilangannya.



Contoh :



1101 = Bilangan 1101 pada basis dua (biner)

13 = Bilangan 13 pada basis delapan (oktal)

10 = Bilangan 10 pada basis sepuluh (desimal)

2AC = Bilangan 2AC pada basis enambelas (heksadesimal)



Penulisan ini penting untuk membedakan nilai dari bilangan tersebut. Angka 10 dibaca “sepuluh” pada basis bilangan desimal dan dibaca “satu nol” untuk basis bilangan lain.

Itulah sistem bilangan yang bisa saya tulis dalam artikel ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, mohon untuk mengoreksinya di kolom komentar. Semoga bermanfaat. :)

0 coment�rios: